Macam-macam Pencemaran Lingkungan dan Kebiasaan Kecil yang Bisa Mencegahnya

Kamu sadar nggak, kalau saat tadi pagi kamu beli bubur ayam untuk dibawa pulang ke rumah, kotak styrofoam dan kantung plastik kemasannya hanya akan digunakan sekali setelah itu dibuang?

Karena bahannya yang sulit terurai, sampah styrofoam dan kantung plastik itu tidak bisa terurai sampai puluhan hingga ratusan tahun dan akhirnya mencemari lingkungan.

Ini merupakan bentuk dari pencemaran tanah, salah satu dari macam-macam pencemaran lingkungan yang mungkin tak sadar pernah kamu lakukan.

Banyak hal-hal kecil yang biasa dilakukan manusia ternyata berdampak buruk kepada lingkungan, bahkan menjadi penyebab pencemaran lingkungan, misalnya saja penggunaan kemasan sekali pakai atau mencuci pakaian dengan deterjen yang berlebihan.

Namun kamu tak perlu berkecil hati. Pencegahan macam-macam pencemaran lingkungan juga bisa kamu lakukan dengan memulainya dari hal-hal kecil yang lama-kelamaan akan berdampak besar. Apa saja yang bisa kamu lakukan?

 

Mengenali Macam-Macam Pencemaran Lingkungan

Sebelum kamu beraksi untuk mengurangi pencemaran terhadap lingkungan, pelajari dulu berbagai jenis pencemaran lingkungan supaya kamu lebih paham apa yang harus dilakukan.

Dari macam-macam pencemaran lingkungan, ada tiga jenis pencemaran lingkungan yang utama, yaitu:

Pencemaran udara

Jenis pencemaran ini termasuk yang paling berbahaya dan mematikan. Penyebab utama pencemaran udara adalah asap dari hasil pembakaran bahan bakar fosil, terutama dari pabrik dan kendaraan bermotor.

Aktivitas ini menyebabkan udara dipenuhi oleh polutan seperti karbon monoksida, nitrogen oksida, sulfur dioksida, dan hidrokarbon yang berbahaya jika terhirup oleh manusia.

Penyebab lain dari pencemaran udara adalah bencana alam dari gunung meletus dan gas vulkanik, yang walau jarang terjadi tapi sangat mematikan.

Pencemaran air

Air yang sudah tercemar biasanya sudah tidak aman untuk diminum dan digunakan karena mengandung zat-zat kimia berbahaya serta mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit.

Pencemaran air biasanya disebabkan oleh aktivitas manusia, misalnya membuang limbah pabrik ke sungai dan laut, pertambangan dan pengeboran yang menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya, tumpahnya minyak di laut, penggunaan pupuk kimia dan pestisida untuk pertanian, serta saluran air di perkotaan yang tidak terawat.

Sampah juga menjadi masalah besar karena keberadaannya di perairan dapat membunuh banyak makhluk hidup di laut dan membuat air tak layak untuk diminum karena mengandung mikro plastik.

Pencemaran tanah

Aktivitas manusia yang membuat air tercemar biasanya juga ikut membuat tanah tercemar. Namun yang paling mencemari tanah adalah sampah rumah tangga dan limbah industri.

Kebanyakan sampah berakhir di tempat pembuangan akhir, lalu kandungan bahan-bahan kimianya menyerap ke tanah dan mencemarinya, sehingga dapat membahayakan makhluk hidup.

Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, timbunan sampah di Indonesia pada tahun 2020 telah mencapai 67,8 juta ton. Ngeri, ya!

 

Polusi Plastik Sudah di Luar Kendali

Plastik merupakan polutan di macam-macam pencemaran lingkungan yang saat ini sedang menjadi sorotan. Dari keseluruhan sampah dunia, sebenarnya sampah plastik jumlahnya hanya 13-14%.

Namun karena plastik tidak dapat terurai secara alami dan kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah masih tergolong rendah, maka sampah plastik pun mengotori permukaan Bumi dan menjadi polusi.

Polusi plastik ini terjadi di semua penjuru Bumi, mulai dari di tengah hutan sampai di dasar lautan.

Pengelolaan sampah yang tidak maksimal membuat hanya sedikit sampah plastik yang berhasil didaur ulang, termasuk kemasan produk.

Dari seluruh sampah plastik di dunia, hanya sekitar 20% saja yang berhasil didaur ulang sedangkan di Indonesia hanya 9% dan sejak tahun 2018 Indonesia menjadi negara nomor 2 penyumbang sampah plastik terbesar.

Sisanya berakhir dibakar di tempat pembakaran sampah, menumpuk di tempat pembuangan akhir, dan tersebar di seluruh penjuru Bumi. Butuh upaya yang besar banget untuk mengurangi polusi plastik yang sudah di luar kendali.

 

Kebiasaan Ramah Lingkungan yang Dapat Kamu Lakukan

Butuh peran aktif dari berbagai pihak dan yang paling penting adalah kesadaran dari manusia agar dapat mengatasi macam-macam pencemaran lingkungan serta masalah yang ditimbulkannya.

Kamu dapat ikut berperan dengan menerapkan gaya hidup ramah lingkungan. Lakukan kebiasaan-kebiasaan kecil berikut dalam kehidupan sehari-hari:

Untuk membantu mengurangi pencemaran udara akibat asap kendaraan bermotor, kamu bisa mulai membiasakan untuk menggunakan transportasi umum saat harus bepergian.

Selain itu, jika bepergian jarak dekat, kamu bisa memilih berjalan kaki atau naik sepeda daripada menggunakan sepeda motor. Selain membantu mengurangi pencemaran udara, tubuhmu juga jadi lebih sehat, kan.

Kurangi penggunaan plastik sekali pakai yang nantinya menjadi sampah dengan membiasakan dirimu membawa tas sendiri saat berbelanja.

Untuk produk-produk yang kamu butuhkan dalam jumlah besar, sebaiknya langsung beli dalam kemasan besar karena bisa mengurangi penggunaan kemasan plastik dan harganya juga lebih murah.

Jika tersedia, beli produk yang kamu butuhkan dalam kemasan refill karena kemasannya lebih sederhana dibanding kemasan biasa, sehingga tidak membutuhkan banyak plastik.

Selain itu kamu juga sudah bisa berbelanja di toko-toko yang menawarkan pembelian dalam jumlah besar ataupun kecil tanpa menggunakan kemasan. Konsep toko bulkstore juga sekarang sudah mudah ditemui di Indonesia, jadi selain berhemat kamu juga bisa membantu menjaga lingkungan..

Untuk menghindari penggunaan plastik dan styrofoam sekali pakai untuk kemasan makanan dan minuman, kamu bisa membawa wadah makanan dan botol/gelas minuman sendiri saat bepergian ke luar rumah dan berencana untuk makan di luar.

Jangan lupa bawa juga perlengkapan makannya seperti sendok, garpu, dan sedotan untuk menghindari penggunaan versi plastiknya. Membawa sendiri wadah dan perlengkapan untuk makan dan minum dapat membantu kamu tertular penyakit lho, karena kebersihannya terjamin.

Hemat penggunaan energi di rumah dengan mematikan lampu saat keluar ruangan, mematikan alat elektronik yang tidak digunakan, dan mencabut charger jika sudah selesai digunakan.

Ganti lampu-lampu di rumah dengan lampu LED yang hemat energi dan lebih awet. Hindari menyimpan makanan yang panas di dalam kulkas, karena untuk mendinginkannya, kulkas harus bekerja keras dan menyedot banyak energi. Kulkas juga jadi mudah rusak.

Terapkan pengelolaan sampah yang baik di rumah dengan membiasakan diri memilah sampah menjadi sampah yang dapat dikompos, sampah yang dapat didaur ulang, dan sampah yang dibuang di tempat pembuangan akhir.

Untuk sampah organik berupa sisa makanan, kamu bisa lho, belajar membuat kompos untuk dijadikan pupuk tanaman.

Sementara untuk sampah yang dapat didaur ulang (beberapa jenis plastik, kaca, kardus, dan kertas), kamu bisa mendonasikannya ke bank sampah atau program daur ulang yang ada di kotamu.