Tips Gaya Hidup Ramah Lingkungan untuk Kamu Para Beauty Enthusiast

Menerapkan gaya hidup ramah lingkungan menjadi sebuah keharusan saat pencemaran lingkungan semakin tinggi dan keberadaan sampah plastik semakin sulit dikendalikan.

Sebagai anak muda yang juga beauty enthusiast, ada banyak hal yang berkaitan dengan kecantikan yang bisa kamu lakukan untuk hidup ramah lingkungan, dimulai dari hal-hal kecil yang dilakukan sehari-hari. Berikut ini tips untuk melakukannya.

 

Temukan Alternatif yang Ramah Lingkungan

Mungkin kamu nggak sadar kalau banyak perlengkapan kecantikanmu yang terbuat dari plastik atau bahan-bahan lainnya yang tidak sesuai dengan prinsip sustainable living.

Padahal di luar sana ada produk yang sama yang terbuat dari bahan yang lebih cocok dengan gaya hidup ramah lingkungan, bahkan bisa dikompos setelah penggunaannya. Contohnya ini:

Reusable cotton pad. Kadang suka takjub melihat betapa banyaknya kapas atau cotton buds yang digunakan saat membersihkan makeup.

Nah, sebagai wujud gaya hidup ramah lingkungan, kamu bisa mengganti kapas dengan reusable cotton pad dan cotton buds yang batangnya bukan terbuat dari plastik.

Karena terbuat dari kain katun, pad ini aman untuk digunakan berulang-ulang asalkan dicuci bersih setiap habis digunakan. Karena ukurannya cukup besar, maka kamu hanya perlu menggunakan satu pad saja setiap membersihkan makeup.

Loofah alami. Setelah penggunaan beberapa lama, shower puff biasanya akan rusak dan tak lagi nyaman digunakan, sehingga dibuang dan menjadi sampah yang sulit terurai.

Yuk, mulai sekarang ganti shower puff dengan loofah alami yang terbuat dari gambas yang dikeringkan. Nanti kalau sudah tidak nyaman digunakan, loofah alami ini bisa dikompos, lho.

 

Terapkan Kebiasaan Ini untuk Gaya Hidup Ramah Lingkungan

Kebiasaan-kebiasaan kecil tapi ramah lingkungan yang kamu lakukan sehari-hari, termasuk dalam melakukan rutinitas kecantikan, bisa membawa dampak besar lho, bagi lingkungan. Ini di antaranya:

Membeli kemasan besar dan refill. Saat membeli produk-produk kecantikan yang kamu gunakan sehari-hari, biasakan untuk membelinya dalam kemasan besar karena cenderung lebih hemat penggunaan plastik dibanding membeli beberapa produk yang sama dalam ukuran kecil.

Jika tersedia, untuk selanjutnya kamu bisa membeli kemasan refill lalu tinggal diisi ulang ke kemasan besar. Selain menerapkan gaya hidup ramah lingkungan, kamu juga menghemat uang.

Memilah sampah. Sediakan dua tempat sampah agar kamu bisa memisahkan sampah kemasan yang bisa didaur ulang dan yang tidak. Sampah kemasan yang bisa didaur ulang adalah beberapa jenis plastik, kaca, kardus, dan kertas.

Nanti sampah kemasan yang bisa didaur ulang bisa kamu kirimkan ke bank sampah. Sekarang sudah banyak juga lho, brand kecantikan yang menerima kemasan kosong produk mereka.

 

Lebih Selektif Memilih Brand Kecantikan

Menurut penelitian di UK dan Amerika, konsumen digital masa kini sangat mempertimbangkan faktor lingkungan saat melakukan pembelian produk.

Ini dikarenakan kesadaran untuk menjalani gaya hidup ramah lingkungan semakin meningkat. Nah, sebagai beauty enthusiast, kamu bisa lakukan ini dalam hal memilih brand kecantikan:

Pilih brand yang memproduksi produk-produknya secara lokal. Saat sebuah produk atau bahan-bahan pembuatnya diimpor, maka produk tersebut meninggalkan jejak karbon yang besar dan ikut mencemari lingkungan.

Jejak karbon ini dapat dikurangi dengan drastis saat produk-produk sebuah brand diproduksi secara lokal. Sekarang sudah banyak lho, brand kecantikan dunia yang punya pabrik di Indonesia, termasuk Garnier dan L’Oréal Group.

Pilih sustainable brand. Sebuah brand yang sustainable menerapkan prinsip 3 P dalam berbisnis, yaitu people (masyarakat), planet (lingkungan), dan profit (ekonomi).

Jadi, sustainable brand tak hanya memikirkan keuntungan semata, tapi juga bagaimana bisnis mereka dapat membawa keuntungan bagi masyarakat lokal dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.

 

Inisiatif Ramah Lingkungan Garnier Green Beauty

Walau telah konsisten menjadi sustainable brand selama bertahun-tahun, namun kondisi lingkungan yang semakin mengkhawatirkan membuat Garnier lebih berkomitmen untuk mendukung gaya hidup ramah lingkungan dan menciptakan dampak positif menuju keberlanjutan bagi semua orang.

Komitmen ini diwujudkan dalam Garnier Green Beauty, sebuah pendekatan komplet dan menyeluruh terhadap keberlanjutan. Ada 5 langkah keberlanjutan yang diterapkan oleh Garnier dalam Garnier Green Beauty, yaitu:

Lebih banyak solidarity sourcing

Lewat program solidarity sourcing, Garnier ikut memberdayakan komunitas lokal di seluruh dunia. Tahun 2019, Garnier telah memungkinkan 670 komunitas lokal untuk mendapatkan pekerjaan dan penghasilan yang layak.

Jumlah ini akan ditingkatkan menjadi 800 komunitas pada tahun 2025. Selain itu, Garnier juga memberdayakan masyarakat lokal untuk pengadaan bahan baku yang bertanggung jawab secara sosial.

Lebih banyak formula ramah lingkungan

Garnier mengukur dampak lingkungan dari setiap produknya selama bertahun-tahun berdasarkan siklus hidupnya.

Garnier terus mengembangkan formula baru yang berasal dari 98% bahan alami dan perawatan kulit organik bersertifikat Ecocert, serta secara bertahap mengurangi jejak karbon dari produk.

Penerapan green science dilakukan untuk pengolahan bahan baku yang berkelanjutan, sementara green cultivation diterapkan untuk praktik pertanian produksi bahan baku yang mengurangi dampak terhadap lingkungan.

Di pertengahan tahun 2021 ini Garnier juga akan meluncurkan vegan biodegradable tissue mask sebagai langkah mengurangi sampah serta komitmen menggunakan formula yang ramah lingkungan.

Lebih banyak kemasan ramah lingkungan

Strategi Garnier dalam mencapai kemasan ramah lingkungan tercakup dalam 4 pilar, yaitu menggunakan bahan hasil daur ulang, mendesain ulang dan berinovasi, menggunakan kembali (reuse), dan mendaur ulang (recycle).

Selain menggunakan plastik yang dapat didaur ulang untuk kemasan produk-produknya, beberapa produk Garnier juga telah menggunakan jenis plastik PCR (post-consumer recycled) yang didaur ulang dari sampah plastik kemasan produk konsumen.

Garnier sudah menggunakan 25% PCR untuk produk micellar water. Tahun ini kemasan berbasis PCR juga ditambah yaitu produk terbaru dari Garnier yaitu Sakura Glow Water-Glow Essence sudah menggunakan 100% plastik daur ulang.

Garnier telah berkomitmen untuk menggunakan plastik PCR 100% atau plastik berbahan dasar bio pada tahun 2025.

Lebih banyak sumber energi terbarukan

Setelah berhasil menurunkan jejak karbon sebanyak 84% pada tahun 2005-2019, Garnier menargetkan untuk menjadi karbon netral dan menggunakan 100% energi terbarukan pada tahun 2025.

Caranya adalah dengan meningkatkan efisiensi energi di pabrik, menggunakan teknologi hemat energi, dan mencari sumber energi terbarukan secara lokal yang paling cocok di setiap lokasi.

Rencananya di Indonesia pada kuartal pertama tahun 2022, Garnier sudah akan menggunakan 100% energi terbarukan. 

Mudah-mudahan tips di atas dapat membantu kamu untuk menerapkan gaya hidup ramah lingkungan, ya.

Jika kamu tertarik untuk ikut serta dalam program daur ulang Garnier Green Beauty atau ingin tau lebih banyak tentang Garnier Green Beauty secara keseluruhan, kamu bisa kunjungi website Garnier Indonesia lalu masuk ke kanal Green Beauty.