Ini 4 Kebiasaan Baik Untuk Mengurangi Dampak dari Pemanasan Global

Mungkin nama Greta Thunberg nggak asing buatmu. Remaja ini populer sebagai aktivis yang aktif mengkampanyekan tentang perubahan iklim (climate change).

Kampanye yang ia lakukan telah berhasil menyadarkan banyak orang, terutama anak muda, tentang pentingnya isu climate change dan harus ada aksi cepat dan nyata dari para pemimpin dunia untuk mengatasinya.

Jika kamu baru tahu dan sadar tentang perubahan iklim setelah topik ini trending di berbagai media, kamu tak perlu berkecil hati karena masih banyak orang yang bahkan tidak menyadari tentang hal ini.

Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang climate change dan apa yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi dampak dari pemanasan global, yuk, baca infonya di bawah ini.

 

Yang Perlu Kamu Tahu tentang Perubahan Iklim

Perubahan iklim adalah perubahan signifikan dari pola cuaca yang biasanya terjadi di suatu wilayah, yang disebabkan baik secara langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia.

Perubahan ini nggak terjadi secara instan tapi dalam jangka waktu yang lama, sehingga dapat mengubah komposisi dari atmosfer global dan variabilitas iklim alami pada periode waktu yang dapat diperbandingkan.

Komposisi atmosfer global yang dimaksud adalah komposisi material atmosfer Bumi berupa gas rumah kaca seperti karbon dioksida, metana, nitrogen, dan sebagainya.

Berbagai aktivitas manusia yang tidak ramah lingkungan membuat konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer Bumi meningkat, mengakibatkan sebagian sinar matahari tidak bisa dipantulkan kembali oleh Bumi ke luar atmosfer (karena atmosfer yang sudah berubah komposisinya) dan terperangkap di permukaan Bumi.

Fenomena ini disebut dengan efek rumah kaca yang membuat suhu Bumi jadi meningkat dan terjadi pemanasan global. Kita pasti sering melakukan beberapa aktivitas yang tanpa disadari menjadi penyumbang dari perubahan iklim.

Salah satu contoh kecil dari kebiasaan kita adalah memilih menggunakan kendaraan bermotor untuk jarak tempuh yang pendek atau menggunakan kemasan sekali pakai.

Selain itu salah satu tantangan perubahan iklim juga ada di industri peternakan yang menghasilkan banyak emisi gas rumah kaca.

Jika suhu Bumi terus meningkat, maka keseimbangan alam akan terganggu sehingga perubahan iklim yang ekstrim akan terjadi dan menyebabkan bencana alam yang mengerikan. Hal ini akan mempunyai dampak dari pemanasan global

 

Lakukan Perubahan Gaya Hidup

Kamu dapat berkontribusi mencegah perubahan iklim dengan mengubah kebiasaan yang kamu lakukan agar dapat mengurangi emisi gas rumah kaca yang merupakan penyebab perubahan iklim.

Beberapa perubahan yang kamu lakukan sebenarnya sangat simpel, namun jika dilakukan secara konsisten, maka kamu akan membawa kebaikan bagi lingkungan.

Refuse, Reduce, Reuse, Recycle

Refuse: Yuk coba untuk berpikir ulang dulu sebelum membeli barang dengan kemasan, terutama kemasan sekali pakai dan jangan lupa juga untuk memikirkan apakah kamu benar-benar membutuhkan barang tersebut.

Reduce: Mulai deh, membeli barang dengan bijak sehingga kamu bisa mengurangi membeli barang yang malah tidak terpakai dan kemudian dibuang menjadi sampah.
Reuse: Biasakan untuk memaksimalkan fungsi suatu barang dengan menggunakannya berulang-ulang. Jika rusak, lebih baik coba diperbaiki sebelum membeli barang penggantinya.

Recycle: Jika suatu barang sudah tidak dapat kamu gunakan lagi, maka cari tahu apa kamu bisa mendaur ulang barang tersebut. Beberapa sampah anorganik seperti kemasan plastik, kaca, karet, pakaian berbahan nilon, dan minyak bekas dapat didaur ulang, lho.

Mengubah cara bepergian

Salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar yang menyebabkan perubahan iklim adalah asap pembakaran bahan bakar fosil dari kendaraan bermotor.

Perubahan yang bisa kamu lakukan adalah beralih menggunakan transportasi umum daripada kendaraan pribadi. Jika bepergian jarak pendek (kurang dari 2 km), maka lebih baik berjalan kaki atau gunakan sepeda.

Hindari bepergian menggunakan pesawat terbang yang memproduksi banyak sekali karbon dan pilih menggunakan kereta api.

Kurangi sampah makanan

Saat ini, Indonesia masuk di tiga besar negara dengan jumlah sampah makanan (yang masih layak makan) terbesar di dunia, padahal di sini masih banyak orang yang sulit mendapat makanan layak.

Makanan berkontribusi sangat besar dalam menyumbangkan emisi gas rumah kaca lho, mulai dari proses produksi, pengolahan, sampai sudah menjadi sampah.

Mulai sekarang, yuk, makan sesuai kebutuhanmu agar tidak ada makanan yang terbuang percuma dan biasakan untuk mengompos sisa-sisa makanan ataupun sisa bahan masak seperti kulit sayuran serta buah.

Beralih ke produk-produk dari sustainable brand

Sustainable brand memiliki konsep bisnis yang peduli lingkungan dan masyarakat lokal. Jadi dalam praktiknya, sustainable brand nggak hanya mengejar keuntungan semata, tapi juga mengurangi dampak buruk produk-produknya terhadap lingkungan dan memberdayakan masyarakat lokal.

Salah satu yang dilakukan sustainable brand adalah memproduksi produk-produknya secara lokal untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

 

Beralih ke Sustainable Beauty

Cantik tapi tetap peduli lingkungan? Yes, please! Nah, beralih menerapkan sustainable beauty merupakan salah satu perubahan yang bisa kamu lakukan untuk berkontribusi mencegah perubahan iklim. Caranya bagaimana?

Menggunakan bahan baku alami lebih banyak daripada bahan sintetik, akan lebih baik lagi jika bahan alaminya diproduksi secara organik.

Bahan baku diperoleh dengan cara yang etis dan berkelanjutan untuk menjaga keanekaragaman hayati dan mengurangi dampaknya bagi lingkungan.

Cruelty free. Maksudnya adalah dalam proses produksinya, produk ini tidak melakukan uji coba produk ke hewan atau bahan bakunya tidak diperoleh dengan menyakiti hewan.

Kemasan produk yang minim sampah:

Untuk produk yang memang sering kamu gunakan, pilih produk yang memiliki ukuran kemasan besar sehingga mengurangi sampah kemasan saat membeli beberapa produk ukuran kecil.

Pilihan kemasan refill juga membantu banget untuk mengurangi sampah kemasan.
Menggunakan bahan kemasan yang dapat didaur ulang.

Lebih baik lagi jika bahan kemasannya adalah hasil daur ulang seperti plastik PCR (post-consumer recycled) atau biasa juga disebut kemasan berbahan plastik daur ulang.

 

Lakukan Perubahan bersama Garnier Green Beauty

Salah satu brand kecantikan yang sudah menerapkan prinsip keberlanjutan (sustainable) adalah Garnier.

Saat ini, Garnier semakin menguatkan komitmennya dalam menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi semua orang lewat Garnier Green Beauty. Ada 5 langkah keberlanjutan yang diterapkan Garnier di Garnier Green Beauty, yaitu:

Lebih banyak solidarity sourcing

Lewat program solidarity sourcing, Garnier ikut memberdayakan komunitas lokal di seluruh dunia. Tahun 2019, Garnier telah memberdayakan 670 komunitas lokal dan akan ditingkatkan menjadi 800 komunitas pada tahun 2025.

Selain itu, Garnier juga memberdayakan masyarakat lokal untuk pengadaan bahan baku yang bertanggung jawab secara sosial.

Lebih banyak formula ramah lingkungan

Garnier selalu mengukur dampak lingkungan dari setiap produknya juga terus mengembangkan formula baru yang berasal dari 98% bahan alami dan perawatan kulit organik bersertifikat Ecocert.

Penerapan green science dilakukan untuk pengolahan bahan baku yang berkelanjutan, sementara green cultivation diterapkan untuk praktik pertanian produksi bahan baku yang mengurangi dampak terhadap lingkungan.

Garnier juga akan meluncurkan vegan biodegradable tissue mask di pertengahan tahun 2021.

Lebih banyak kemasan ramah lingkungan

Strategi Garnier dalam mencapai kemasan ramah lingkungan tercakup dalam 4 pilar, yaitu menggunakan bahan hasil daur ulang, mendesain ulang dan berinovasi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang.

Saat ini, beberapa produk Garnier telah menggunakan jenis plastik PCR lho. Saat ini produk micellar water Garnier sudah menggunakan 25% PCR dan Sakura Glow Water-Glow Essence menggunakan 100% PCR yang tentu saja kedua botol kemasan ini bisa didaur ulang.

Garnier berkomitmen untuk menggunakan plastik PCR 100% atau plastik berbahan dasar bio untuk kemasan produk-produknya pada tahun 2025.

Lebih banyak sumber energi terbarukan

Setelah berhasil menurunkan jejak karbon sebanyak 84% pada tahun 2005-2019, Garnier menargetkan untuk menjadi karbon netral dan menggunakan 100% energi terbarukan.

Di Indonesia Garnier akan menggunakan 100% energi terbarukan di kuartal pertama tahun 2022 untuk ikut mencegah terjadinya perubahan iklim. Caranya adalah dengan meningkatkan efisiensi energi di pabrik, menggunakan teknologi hemat energi, dan mencari sumber energi terbarukan secara lokal.

Lebih banyak aksi memerangi polusi plastik

Targetnya pada 2021, Garnier dapat mengajak 50.000 pengguna untuk ikut serta dalam program ini serta mengurangi 100 ton sampah.

Jika kamu ingin ikut serta melakukan program daur ulang bersama Garnier, kamu bisa baca info lebih detail di Garnier Green Beauty.

Pencegahan perubahan iklim untuk mengurangi dampak dari pemanasan global harus dilakukan mulai dari sekarang dengan aksi nyata, dimulai dari perubahan gaya hidup sehari-hari. Yuk, jangan ragu untuk melakukannya!